Featured Post 4

2015/03/31

Situs Islam Akan Di Pantau dan di Blokir oleh Pemerintah Melalui KemenKominfo


Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha meng-counter‎ propaganda yang dilakukan organisasi ‘radikal’ dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.
“Kita terus counter. Kita kerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu,” kata Marciano di Jakarta, Senin (30/3) seperti dikutip situs resmi Kemenkominfo.
Menurut Marciano, pemerintah, terus proaktif untuk tidak memberi mereka ruang terlalu bebas untuk memprovokasi masyarakat.
“Kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus,” ujarnya.
Ditegaskannya, selain menutup situs-situs terkait ‘radikalisme’, pemerintah juga mengajak komunitas-komunitas terkait untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat tidak melihat satu sisi saja‎, tapi ada sisi lain yang memberi pencerahan bahwa itu tidak benar.
Kemenkominfo atas perintah BNPT telah memblokir 19 situs Islam pada 30 Maret 2015. Namun, beberapa situs yang masuk dalam daftar blokir BNPT tersebut bukanlah situs-situs pendukung radikalisme, bahkan merupakan situs-situs yang menyerukan kemoderatan, di antaranya dakwatuna.com (milik LKD), hidayatullah.com (milik ormas Hidayatullah), aqlislamiccenter.com (milik Ustadz  Bachtiar Natsir), gemaislam.com (milik ormas Al Irsyad), an-najah.net (milik ormas MMI), dan eramuslim.com.

2015/03/25

Sudah 6 Bulan Bakso Oplosan Daging Babi Beredar di Sukabumi

MKH - Polres Sukabumi menangkap tiga penjual bakso oplosan daging celeng. Kepada polisi salah seorang pelaku berinisial HN (21) mengaku sudah mengedarkan bahan bakso oplosannya itu selama 6 bulan lamanya.

Warga Kampung Babakan Bandung RT 03 RW 03 Kelurahan Naggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi itu mengaku berbelanja daging celeng setiap dua hari sekali sebanyak 7 karung dengan berat satu karung 50 Kilogram.

"Dia berbelanja dari seseorang di Tangerang, Banten. Daging celeng itu sebelum dioplos dengan daging sapi disimpan di sebuah gudang milik warga berinisial SAM Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros Kota Sukabumi kemudian hasil giling dijual sebagai bahan bakso dengan harga lebih murah di bawah pasaran yaitu Rp 60 ribu per kilogram," terang AKP Sulaeman Salim, Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota di ruang kerjanya, Rabu (25/3/2015).

Dari gudang milik SAM, polisi menemukan 70 kilogram daging celeng yang disimpan di dalam frezer. Daging itu dibungkus di dalam kantong plastik.

Masih kata Sulaeman, daging celeng itu dijual murah ke pasaran dengan dalih itu adalah daging sapi. Selain dijual sebagai bahan bakso, pelaku juga menjual daging oplosan itu untuk konsumsi umum.

"Masyarakat yang membeli daging oplosan kemudian melapor ke polisi. Kami langsung berkoordinasi dengan dinas peternakan yang akhirnya menyebut dalam daging itu positif mengandung daging celeng," jelas Sulaeman.

Bos HN berinisial YD berhasil melarikan diri beberapa saat sebelum polisi melakukan penggrebekan. YD ini adalah penjual bakso paling laris di wilayah Nangleng, Kecamatan Citamiang.

Menurut keterangan warga, lokasi kios penjual bakso tersebut dimiliki oleh seseorang bernama YD dan memang terkenal cukup laris. Warga mengaku tidak tahu bila bakso yang dijual pelaku dioplos dengan daging celeng, namun kecurigaan muncul ketika beberapa bulan terakhir rasa dari bakso yang dikonsumsi berubah.

"Awalnya memang enak, saya biasa beli di sini. Namun memang beberapa bulan terakhir rasanya sedikit berbeda agak-agak berbau dan tengi," ungkap Neng Risma (20) salah seorang warga yang mengaku sering membeli bakso di kios milik YD.

sumber : http://news.detik.com/read/2015/03/25/114751/2869056/486/bakso-oplosan-daging-celeng-di-sukabumi-sudah-beredar-selama-6-bulan