Featured Post 4

2013/02/28

Pemimpin Kota Sukabumi Di Tentukan Hari ini



SUKABUMI – Setelah menunggu hampir sepekan, kepastian pemimpin Kota Sukabumi lima tahun ke depan akan ditetapkan hari ini (1/3). Beragam kontroversi yang mencuat sejak hari ‘H’ Pemilukada Kota Sukabumi akan terjawab pagi ini, melalui rapat pleno KPU Kota Sukabumi di GOR Merdeka, Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Sukabumi.
Rapat pleno penetapan pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Sukabumi dilakukan setelah pleno hasil Pilgub Jabar tingkat Kota Sukabumi. Anggota KPU Kota Sukabumi Agus Firmansyah mengatakan, rencana rapat pleno penetapan diawali perhitungan tingkat PPK bagi pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat sekitar Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 11.30 WIB, sementara untuk perhitungan calon Walikota-Wakil Walikota Sukabumi dimulai Pukul 13.00 WIB sampai selesai. “Untuk peserta pleno seluruh pasangan calon, satu tim saksi dan dua tim pemenangan ditambah Panwaslu Kota Sukabumi, anggota PPK dan PPS,” rinci Agus, kemarin.
Dalam peroses perhitungan seluruh saksi bisa melakukan klarifikasi atau melakukan perhitungan. Berdasarkan kesepakatan bersama. Namun jika keputusan KPU belum juga memuaskan pasangan calon bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan mengajukan bukti yang autentik.
“Silahkan saja, jika tidak puas atas keputusan KPU, kami menyarankan melakukan gugatan sesuai prosedur,” katanya.
Sekadar diketahui Pemilukada Kota Sukabumi dinilai paling unik jika dibandingkan dengan pesta demokrasi di daerah lain. Soalnya, selisih suara antara peringkat satu dengan dua dipastikan sangat tipis. Jika merujuk pada pleno tingkat PPK, Rabu (27/3) lalu, terakumulasi perolehan suara Mufakat paling tinggi dengan meraih suara 55.347 atau 35,11 persen.
Raihan suara pasangan nomor urut 2 ini hanya unggul tipis dari pasangan nomor urut 4, Mujarab yang meraih 55.279 suara atau 35,07 persen. Mufakat hanya unggul 68 suara. Di peringkat ketiga pasangan nomor 1, Madani dengan raihan 30.109 suara atau 19,10 persen, terakhir pasangan nomor urut 4, Syahadat dengan raihan 16.888 suara atau 10,71 persen.
Perolehan suara yang sangat tipis ini mengundang perhatian banyak pihak. Beragam spekulasi mencuat, namun demikian KPU Kota Sukabumi sudah menegaskan selaku penyelenggara akan bekerja sesuai aturan dan tidak akan diintervensi oleh pihak manapun.
Untuk mengamankan pelaksanaan rapat pleno tersebut, pihak keamanan sendiri sudah siap siaga. Bahkan Wakapolda Jawa Barat (Jabar), Brigjen Rycko Amelza Dahniel mengakui Pemilukada Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang menjadi perioritas pengamanan. “Semua wilayah akan ada penambahan pasukan. Termasuk Kota Sukabumi. Untuk tiga wilayah yang menyelenggarakan pemilukada kami kerahkan dua pertiga pasukan,” terang Brigjen Rycko Amelza D saat menyambangi pesantren Annidzom Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, kemarin.
Dua pertiga pasukan dari Polda Jawa Barat itu disebar di tiga titik pelaksanaan pemilukada, yakni Kota Sukabumi, Kota Cirebon dan Kabupaten Sumedang. “Ini dilakukan karena kami menilai daerah yang mengadakan pemilukada merupakan daerah rawan konflik,” kata Mantan Kapolres Kota Sukabumi ini.
Penambahan tersebut lanjut Rycko, tergantung kebutuhan dan sesuai permintaan dari polres setempat. Diakuinya pula, untuk pengamanan di wilayah Jabar, Polda sendiri sudah mempersiapkan 21 ribu pasukan dan ditambah pasukan TNI sebanyak 5 ribu untuk membantu pengamanan. “Kami belum menetapkan siaga berapa dalam pengamanan perhitungan suara di Sukabumi, sebab itu memerlukan tahapan. Yang pasti kami selalu siaga,” katanya.
Sementara itu, kunjungan ke pesantren-pesantren tersebut, dikatakan Rycko merupakan nostalgianya setelah delapan tahun meninggalkan Sukabumi. Sebelumnya Rycko pernah menjabat sebagai Kapolres Kota Sukabumi pada tahun 2005 lalu. “Saya ingin bernostalgia dengan menemui guru-guru saya,” katanya.
Sebelumnya Wakapolda yang baru datang dari Cianjur ini, langsung menyambangi Pesantren Azzainiyah Nagrog Kabupaten Sukabumi untuk menemui gurunya KH Zezen Zaenal, kemudian berlanjut menemui guru lainnya di pesantren Annidzom Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi dan bertemu KH Abuya Abdullah Mukhtar, setelah itu menuju Setukpa Polri di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi.(fkr/why)

Sumber : http://radarsukabumi.com/?p=58137

2013/02/26

MUFAKAT UNGGUL


SUKABUMI - Pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota yang diusung PKS dan Partai Demokrat, Mohammad Muraz – Ahmad Fahmi (Mufakat) memenangi pemilihan walikota Sukabumi dengan satu putaran. Hal itu berdasarkan hasil perhitungan real count yang dilakukan Desk Pilkada Pemkot Sukabumi, Minggu (24/2) malam, dimana dari 100% suara sah Muraz-Fahmi unggul dengan perolehan 55.592 suara atau 35,17% suara sah.

Sementara itu calon incumbent, Mulyono – Jona Arizona yang diusung PDIP dan PPP memperoleh 55.009 suara atau 34,80 % suara sah. Dua pasangan lainnya, Andri Hamami-Dangkih AS Nuklir (Partai Golkar) masing-masing memperoleh 30.542 suara atau 19,32% suara sah dan pasangan Sanusi Hardjadireza-Yeyet Hudayat (PAN, Gerindra, dan Hanura) memperoleh 16.916 suara atau 10,7% suara sah.

Sebelumnya hasil hitung cepat yang dilakukan Rectoverso Institute, juga menempatkan pasangan Mohammad Muraz – Ahmad Fahmi memenangi pemilihan Wali Kota Sukabumi, Minggu (24/2). Pasangan nomor urut dua itu unggul dengan perolehan suara 32,81% disusul pasangan incumbent  yang diusung PDIP dan PPP, Mulyono – Jona Arizona 30,72% dan pasangan Andri Hamami-Dangkih AS Nuklir (Partai Golkar) dengan perolehan 15,1%, serta pasangan Sanusi Hardjadireza-Yeyet Hudayat (PAN, Gerindra, dan Hanura)  dengan perolehan 6,25 persen.

Menurut peneliti Rectoverso Institute, Asep Ramdan, kemenangan Muraz – Fahmi menunjukkan bahwa warga Kota Sukabumi menginginkan perubahan karena selama ini kepemimpinan di Kota SUkabumi banyak menyisakan masalah. Selain itu pasangan Muraz-Fahmi merupakan kombinasi birokrat berpengalaman dan politisi muda sehingga dinilai mampu membawa perubahan itu. Muraz merupakan mantan Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, sedangkan Ahmad Fahmi merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKS.

Sementara itu hasil real count yang dilakukan PKS Kota Sukabumi pasangan Muraz-Fahmi memenangi Pilwalkot Sukabumi dengan perolehan 35,81% disusul pasangan Mulyono – Jona Arizona 34,59%,, kemudian pasangan Andrey-Dankih dengan perolehan 18,82 persen suara. Selanjutnya pasangan Sanusi Hardjadireza-Yeyet Hudayat diposisi buncit dengan  perolehan 10,79% suara.



Sumber : -- >> http://tajuk.co/2013/02/pasangan-muraz-fahmi-menang-satu-putaran-di-sukabumi/<<--

2013/02/20

Kenapa Orang Miskin Di Larang Sakit


MKH - Menggambarkan kondisi pelayanan jasa medis d indonesia saat ini begitu mengkhawatirkan , tayangan televisi yang menceritakan seorang miskin yang meninggal karena tak mampu untuk berobat ke rumah sakit membuat saya ingin menulis dan menggambarkan apa yang ada dalam imajinasi saya saat ini tentang pelayanan medis di negeri tercinta ini.

"Jalan akses kesehatan untuk rakyat miskin seakan diprivatisasi menjadi budak materil dan akhirnya memihak pada segelintir kaum yang memiliki modal atau kuasa terhadap faktor-faktor produksi. Hal ini diperparah dengan kondisi profesi dokter tidak lagi menjadi penganyom kesehatan untuk masyarakat yang sebenarnya dan dibiaskan oleh kondisi materil bahwa pendidikan adalah investasi untuk mendapatkan  yang lebih banyak dari apa yang dikeluarkan selama pendidikannya. Tidak jarang terdapat beberapa fakta di lapangan dokter dan perusahaan farmasi bekerja sama untuk menjual produk obatnya kepada pasien sehingga pasien tidak memiliki kuasa untuk memilih pengobatannya. Sekali lagi kesehatan menjadi komoditas yang diperjualbelikan oleh kaum yang memiliki modal dan kuasa atas faktor-faktor produksi."

Di atas adalah beberapa penggalan kalimat yang saya ambil dari beberapa rekan blogger yang saya kenal , kalau kita baca betapa perihnya menjadi warga negara indonesia terutama yang mendapat label orang miskin seakan mereka tak di beri tempat untuk bernafas bahkan untuk sakit pun mereka mungkin akan di larang , karena tempat mereka yang tidak di sediakan dengan layak oleh pemerintah saat ini.

Pertanyaan saya adalah , sakit itu tidak bisa kita pesan - andaipun bisa kita pesan pasti kita akan memesan yang sesuai dengan kemampuan biaya kita ?
Himbauan saya untuk pemerinta , "TOLONGLAH KALAU MEMANG MAU DI PETAK-PETAKAN , SEDIAKANLAH RUMAH SAKIT KHUSUS ORANG MISKIN"  kalau memang label  "MISKIN" menjadi beban buat rumah sakit dan pemerintah, tapi tolong jangan mereka di biarkan hingga menghembuskan nafasnya hanya karena sakin yang tak mampu mereka berobat .

Saya yakin tidak semua rumah sakit di indonesia memang , tapi kebanyakan seperti itu .
Mohon maaf apabila ada yang tersinggung dengan tulisan ini bukan bermaksud menyudutkan akan tetapi ini hanya karena banyaknya tontonan televisi yang mengincar orang "MISKIN" di larang sakit, namun ketika mereka sakit , koq di biarkan dan akhirnya "MENINGGAL"