
Manfaat akan Sebuah Komunikasi Positif
MKH-Komunikasi yang baik antara Istri dan suami terkadang bisa menimbulkan masalah kalau komunikasi itu tak mampu terarah dengan bijak, komunikasi Assertif : kemampuan interpersonal untuk mengekpresikan keinginan kita tanpa menyakiti atau mengambil hak orang lain, adalah tehnik komunikasi yang mungkin cukup bisa memberikan jalan keluar ketika komunikasi di keluarga menjadi passif.... sementara komunikasi Kursif : Memaksakan kehendak satu sama lain, yang justru akan mengkandaskan cita cita luhur dalam sebuah rumah tangga.....
Contoh : Istri kita misalnya dari pagi sudah memandikan anak, mempersiapkan makanan, main bersama anak, pada saat suami pulang istri sudah kelelahan dan sedang memasak, sedangkan anak bungsu sedang menangis. Ayah yg lelah pulang dari kantor mengatakan “itu anaknya nangis, kamu sayang ga sama anakknya, kasih lah perhatian” Akhirnya ibunya marah sama anaknya “Diam kamu…dari pagi Ibu sudah main sama kamu, bapakmu marah2 sama ibu gara2 kamu” , akibatnya yang tadinya ingin berniat baik ketika di terjemahkan dan di komunikasikan dengan cara yang salah maka hasilnya pun kan menjadi sebuah kesalahan yang mengakibatkan renggang untuk semua yang ada di dalam lingkungannya, namun ketika komunikasi dilakukan secara assertif maka sebenarnya kalimat yang paling baik adalah …”Pak saya dari pagi sudah ngurus anakmu…karena bapak datang…gantianlah bapak yg ngurus, saya masak untuk makan malam kita”.... dan saya yakin ini kan memberikan kesejukan tersendiri ketika kita berada dalam kelelahan atas aktifitas kita sehari hari , karena keluarga adalah rumah terakhir buat siapapun.
To Be Continue.........



